"Peserta yang telah mengikuti pelatihan MTU angkatan 1 dan 2 sebanyak 170 orang," ujar Kepala Satuan Pelaksana PPKD Jakarta Barat, Agus Susanto usai mengikuti rapat monitoring dan evaluasi (Monev) pelatihan MTU di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin.
Agus menyebut pelatihan MTU angkatan pertama yang dimulai pada bulan Februari-Maret 2025, diikuti delapan kelurahan yakni Kelurahan Taman Sari, Jatipulo, Tanjung Duren Utara, Duri Kosambi, Joglo, Grogol, Rawa Buaya dan Tanjung Duren Selatan.
Sementara MTU angkatan kedua dimulai pada pertengahan bulan April hingga Mei 2025 diikuti enam kelurahan yakni Kelurahan Duri Kepa, Kedoya Utara, Kota Bambu Selatan, Kebon Jeruk, Kapuk, dan Wijaya Kusuma.
"Program pelatihan yang banyak diikuti peserta adalah pelatihan tata boga dan tata rias. Setiap program pelatihan diikuti sebanyak 10 peserta," kata dia.
Lebih lanjut, ujar Agus, ada sejumlah kendala pada pelaksanaan program pelatihan MTU, seperti kendala kendaraan MTU tak bisa masuk ke kantor kelurahan.
Namun, pelatihan bisa tetap berlanjut dengan koordinasi instansi terkait.
"Solusinya, pihak kelurahan bekerjasama dengan instansi terkait, seperti Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) untuk mengadakan pelatihan di rumah susun," ungkap Agus.
Selain itu, kendala lain yakni kurangnya sosialisasi program pelatihan MTU kepada masyarakat. Ia mendorong sosialisasi aktif dari tingkat kelurahan agar program tersebut bisa sampai ke masyarakat.
"Karena memang pelatihan ini seharusnya dari kesadaran warga. Karena mereka belum memiliki skill, sehingga mereka harus aktif mengusulkan kepada masing-masing kelurahan. Pihak kelurahan juga gencar memberikan sosialisasi kepada warganya," kata Agus.